Kamis, 21 Oktober 2010

Bahaya Ghibah

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى اَنْعَمَ عَلَيْنَا بِنِعْمَةِ اْلاِيْمَانِ وَاْلاِسْلاَمِ وَجَعَلَهُمَا رَحْمَةً لِْلاَ نَامِ اِلىَ خَيْرِ مَايُرَامُ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَ هُ
لاَشَرِيْكَ لَهُ اْلمَلِكُ اْلعَلاَمُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْ لُهُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ وَبَارِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِهِ وَاَصْحَا بِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ. اَمَّا بَعْدُ.
فَيَااَيُّهَاالْمُسْلِمُوْنَ اِتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
Kaum Muslimin Ma`syiral Jum`at Rahimakumullah

Marilah kita bertaqwa kepada Allah SWT dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya terutama dalam menjauhi hal-hal yang menyebabkan diri kita terjerumus kedalam siksa neraka akibat akhlaq madzmumah (tercela) yang dimurkai oleh Allah.
Dengan bertaqwa inilah akan dapat menumbuhkan sifat-sifat yang mulia dan utama. Juga dengan taqwa ini pula akan dapat menumbuhkan amal-amal shaleh sebagai cermin dari keimanan kita kepada Allah SWT. Karena dari keimanan yang sempurna ini jelas akan menimbulkan amal shaleh dan akhlaq yang utama. Begitu pula bila iman kita kurang sempurna akan mengakibatkan akhlaq yang kurang baik.
Untuk itu, maka sebagai jalan utama untuk menghindarkan diri dari sifat-sifat yang tercela itu tak ada jalan lain, kecuali dengan mempertebal iman. Karena makin sempurna iman seseorang makin sempurna pula budi pekertinya. Sebaliknya bila keimanan seseorang lemah, akan kurang baik pula budi pekertinya.

Hadirin sidang jum’at yang berbahagia.
Diantara sekian banyak akhlaq madzmumah (tercela) yang sangat berbahaya sehingga dikatakan dapat memakan kebaikan seseorang sebagaimana api memakan kayu bakar adalah sifat dengki dan dendam. Kedua sifat inilah yang paling menonjol dalam menolak segala kebaikan yang datang dari orang lain, lebih-lebih dari orang yang didengki dan ada rasa dendam kepada orang tersebut.
Dengki adalah, sifat seseorang yang merasa tidak senang terhadap orang lain yang menerima nikmat dari Allah dan berkeinginan agar nikmat tersebut lepas dari penerimanya itu. Sedangkan dendam atau hiqid adalah memendam rasa permusuhan dengan orang lain dan menanti waktu yang tepat untuk melaksanakan permusuhannya, melepaskan dendamnya, membalas sakit hatinya dengan mencelakakan orang yang didendami tersebut.
Kedua sifat berbahaya ini wajib dijauhi oleh setiap orang Islam, karena sifat dengki dan dendam ini akan dapat menutup segala kebaikan yang datang dari orang lain. Bahkan bukan hanya menutup segala kebaikan saja, tetapi sifat dengki ini pula yang dapat mengakibatkan seseorang tega melakukan pembunuhan.

Kaum muslimin ma`syiral jumat Rahimakumullah.
Perasaan iri hati dan dendam apabila sudah tumbuh dengan suburnya sampai berkarat, dapat mengakibatkan hilangnya rasa kasih sayang, dan hilangnya rasa kasih sayang akan mengakibatkan rusaknya perdamaian. Dan jika sudah sampai demikian, maka dapat menghilangkan keseimbangan yang mulanya menjurus pada dosa-dosa kecil, kemudian akhirnya dapat mengarah pada dosa-dosa besar yang mengakibatkan turunnya murka Allah.
Lebih berbahaya lagi, apabila sifat iri hati dan dendam sudah bersemayam dalam hati seseorang, maka sulit rasanya disembuhkan dengan cara apapun kecuali bila keinginannya untuk melampiaskan iri hati dan dendamnya tercapai. Jadi akan sulit sekali memperbaikinya. Karena pada dasarnya sifat iri hati dan dendam itu memang sulit sekali dalam menerima kebaikan. Sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah Saw. :
اِيَّاكُمْ وَاْلحَسَدَ، فَاِنَّ اْلحَسَدَ يَأْكُلُ اْلحَسَنَاتِ كَمَا يَأْكُلُ النَّارُ اْلحَطَبَ.
“Jauhilah sifat dengki, sesungguhnya sifat dengki memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar”.

Untuk mengantisipasi timbulnya sifat dengki dan dendam pada diri kita masing-masing, marilah kita perkokoh keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah dengan berusaha untuk memiliki sifat qana’ah, menerima segala apa yang telah diberikan oleh Allah kepada kita. Disamping tidak kalah pentingnya adalah menumbuhkan rasa kasih sayang terhadap sesama muslim. Merasa senasib, seperjuangan, sependeritaan dan sepenanggungan dalam keadaan apa saja dan berada dimana saja.
Tiada sesuatu yang membahagiakan bagi umat Islam yang berjiwa sehat, kecuali hidup dengan rasa kasih sayang dengan dilandasi hati yang bersih dan sehat, bebas dari rasa curiga, iri hati, dendam dan segala sesuatu yang mengganggu ketentraman batin manusia. Karena pada dasarnya Islam sangat memperhatikan hal-hal yang dapat merusak segala sesuatu yang mengakibatkan rusaknya keimanan dan akhlaqul karimah.
Sejalan dengan masalah tersebut, Islam juga membina umatnya agar memiliki hati yang bersih, penuh kasih sayang dan saling mencintai, lepas dari sifat egoisme dan sebangsanya. Sebagaimana diisyaratkan dalam Al-Qur’an :
وَالَّذِيْنَ جَآئُوْا مِن بَعْدِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا اغْفِرْلَنَا وَِلاِخْوَانِنَا اَّلذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلاِيْمَانِ وَلاَتَجْعَلْ فِى قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ اَمَنُوْا رَبَّنَا اِنَّكَ رَؤَوْفٌ رَحِيْمٌ
“Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdo’a: “Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau biarkan kedengkian dalam hati terhadap orang-orang beriman; Ya Tuhan kami sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang” (QS. Al-Hasyr: 10)
Dari isyarat yang ada dalam ayat ini, semakin jelas bagi kita agar benar-benar menjauhkan diri dari sifat iri hati dan dengki terhadap orang, lebih-lebih terhadap sesama muslim.

Kaum muslimin yang jamaah Jum`at Rahimakumullah.
Memang pada dasar, umat Islam tidak dapat dipecah-belah melalui pedang atau peperangan oleh musuh-musuh Islam secara terang-terangan, namun rusaknya Islam bisa tumbuh dan berawal dari dalam umat Islam sendiri melalui retaknya persatuan Islam. Karena itu Rasulullah Saw. melarang adanya sifat-sifat jahat tersebut pada diri umat Islam. Mengingat keberadaannya dalam hati umat Islam sangat bisa membahayakan sekali seganas bahaya penyakit yang menyerang tubuh manusia. Maka dengan tegas Rasulullah Saw. melarangnya dengan sabda beliau:
لاَتَقَاطَعُوْا وَلاَتَدَابَرُوْا وَلاَتَبَاغَضُوْا وَلاَتَحَاسَدُوْا وَكُوْنُوْا عِبَادَ اللهِ اِخْوَانًا وَلاَيَحِلُّ لمُِسْلِمٍ اَنْ يَهْجُرَ اَخَاهُ فَوْقَ ثَلاَثٍ.
“Janganlah kamu saling putus-memutuskan, belakang-membelakangi, benci-membenci, hasut-menghasut. Hendaknya kamu menjadi hamba Allah yang bersaudara satu sama lain (yang muslim) dan tidaklah halal bagi setiap muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kaum muslimin yang jamaah Jum`at Rahimakumullah.
Marilah kita berdoa kepada Allah, semoga terhindar dari sifat iri dengki, dendam, dan segala macam sifat tercela yang dibenci oleh Allah, semoga Allah menganugrahkan kepada kita sifat-sifat terpuji, sehingga tercipta suasana kerukunan, ketentraman dan kedamaian dalam kehidupan kita. Amiin ya rabbal Alamin..
اعوذبالله من الشيطان ارجيم
مَنْ كَانَ يَرْجُوْا لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَللاً صَالحِاَ وَلاَ يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَِّهُ هُوَاالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أقُوْلُ قَوْلِي هَذا وَأسْتَغْفِرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ لَِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar