Rabu, 29 September 2010

Qanaah

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى اَنْعَمَ عَلَيْنَا بِنِعْمَةِ اْلاِيْمَانِ وَاْلاِسْلاَمِ وَجَعَلَهُمَا رَحْمَةً لِْلاَ نَامِ اِلىَ خَيْرِ مَايُرَامُ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَ هُ لاَشَرِيْكَ لَهُ اْلمَلِكُ اْلعَلاَمُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْ لُهُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ وَبَارِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِهِ وَاَصْحَا بِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ. اَمَّا بَعْدُ.
فَيَااَيُّهَاالْمُسْلِمُوْنَ اِتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
Kaum Muslimin Jamaah Jum`at Rahimakumullah
Alhamdulillah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Swt. Yang sampai detik ini kita masih diberikan oleh Allah kesempatan untuk melaksanakan ibadah sholat Jum`at berjamaah... Marilah kita syukuri nikmat ini dengan senantiasa meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Menjalankan segala perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya. sehingga apa yang sekarang sedang kita laksanakan bukan hanya sekedar ritual Jum`at semata akan tetapi benar-benar menjadi pemupuk ketaqwaan kita kepada Allah SWT.....

Di era globalisasi dan informasi saat ini pada satu sisi menghasilkan kemudahan-kemudahan bagi keperluan manusia, akan tetapi di sisi lain mengajak manusia untuk hidup materialisme (kebendaan) dan individualisme(perseorangan). Hal ini akan membuat manusia terus mengejar materi sebanyak mungkin dengan menuruti kemauan hawa nafsunya. Jika manusia tidak memiliki keseimbangan antara iman dan ilmu dalam menerima dan mensyukuri nikmat Allah, maka otomatis dia akan berusaha sekuat tenaga dalam meraih harta maupun materi dengan berbagai macam cara, meskipun dilarang dalam ajaran agama. Semoga kita tidak termasuk kedalam golongan orang-orang yang selalu menghalalkan segala macam cara, seperti yang dilakukan oleh golongan orang-orang yang tidak mendapat petunjuk dari Allah..

Kaum Muslimin Jamaah Jum`at Rahimakumullah
Bagaimana cara untuk mengatasi kehidupan yang serba materi, persaingan yang amat tajam dan keperluan hidup yang semakin tidak menentu di era IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi), sudah barang tentu sangat perlu diimbangi dengan kemampuan IMTAK (Iman dan Takwa), hanya dengan senantiasa Dzikir dan takarrub kepada Allah di mana saja berada; baik ketika sendiri maupun bersama banyak oranglah kita akan mendapatkan keselamatan. Salah satu ciri khas dari keimanan dan ketakwaan seorang hamba kepada Allah adalah dia memiliki sifat qanaah.

Kaum Muslimin jamaah Jum`at Rahimakumullah
Apa pengertian qanaah? Qanaah ialah sifat rela menerima dan merasa cukup dengan apa yang dimiliki, serta menjauhkan diri dari sifat tidak puas dan selalu kekurangan. Demikianlah pengertian qanaah, dan qanaah adalah merupakan benteng yang kuat dan terapi agar manusia tidak frustasi, stress dan putus asa terhadap semua nikmat-nikmat Allah. Sungguh... Allah itu tidak akan membiarkan hewan-hewan di muka bumi ini kepalaran, apalagi kita manusia yang memiliki akal pikiran sempurna dan fisik yang sebaik-baik bentuk (Fii Ahsani Taqwiim)..
Firman Allah Swt.:
وَمَا مِنْ دَا بَّةٍ فِى اْلاَرْضِ اِلاَّ عَلَى اللهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَ عَهَا كُلٌّ فِى كِتَبٍ مُّبِيْنٍ.
“Dan tidak ada suatu binatang malata pun di muka bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh mahfuzh)”. (Huud : 6)

Ayat di atas sangat jelas memberikan kita gambaran bahwa tidak ada yang perlu kita takut dan khawatirkan tentang rejeki kita, karena Allah telah mengatur dan menentukannya..

Kaum Muslimin Rahimakumullah…
Betapa beruntung seorang Muslim yang dikaruniai oleh Allah rezeki yang cukup, lalu ia bisa hidup bahagia dan damai, sebagaimana sabda Rasululllah Saw.:
عَنْ عَبْدِاللهِ بْنِعَمْرٍ رَضِىَ اللهُ عَنْهُمَا اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص م
قَالَ : قَدْ اَفْلَحَ مَنْ اَسْلَمَ وَرُزِقَ كََفَا فًا وَقَنَعَهُ اللهُ بِمَا اَتَاهُ
“Dari Abdillah bin Amru Ra. Berkata: Rasulullah Saw. Bersabda: “ Beruntung orang yang masuk Islam dan rezekinya cukup dan merasa cukup dengan apa-apa pemberian Allah kepadanya”. (HR. Muslim)

Kaum Muslimin Rahimakumullah..
Dari ayat dan hadits tersebut di atas dapatlah kita petik suatu hikmah dan pelajaran, bahwa setiap muslim tidak perlu takut dan khawatir terhadap rejeki karena Allah telah menentukannya dan kita tidak boleh tamak dan rakus, justru dituntut agar selalu berlapang dada, merasa kaya dan berkecukupan, bebas dari keresahan karena khawatir akan kekurangan..

Akhirnya.. marilah kita tingkatkan iman dan takwa kepada Allah, dan berlindung kepada Allah dari perbuatan tamak dan rakus, serta kita memohon agar dikaruniai sifat qanaah agar selalu merasa cukup atas segala pemberian Allah kepada kita, sehingga kita dapat berbahagia tidak hanya di dunia lebih-lebih lagi di akhirat kelak.. amin amien ya rabbal alamien....
اعوذبالله من الشيطان ارجيم
بسم الله الرحمن الرحيم.
إناَّ أعْطيْنَكَ الْكَوْثَرَ, فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَنْحَرْ, إنَّاشَانِئَكَ هُوَالاَبْتَرُ.
وَمَن يَتَّقِ اللهَ يَجْعَلْ لَّهُ مَخْرَجاً. وَيُرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يحْتَسِبْ ج وَمَن يَّتَوَكَّلْ عَلىَ اللهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ج اِنَّ اللهَ بَلِغُ أَمْرِهِ ج قَدْ جَعَلَ اللهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَِّهُ هُوَاالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أقُوْلُ قَوْلِي هَذا وَأسْتَغْفِرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ لَِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar